Jumat, 18 November 2011

Makalah Biologi Q

MAKALAH
REAKSI ENZIMATIS DALAM PENCERNAAN




Disusun oleh :
Nama                           : Dias Aulia Harumi
NIM                            : 11029199


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2011



KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:
“ REAKSI ENZIMATIS DALAM PENCERNAAN ”
            Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
            Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.


Yogyakarta, 29 Oktober 2011

Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH

Pemahaman masyarakat mengenai enzim pencernaan dan fungsinya, masih sangat rendah. Enzim merupakan komponen penting yang diperlukan untuk proses pencernaan dan penyerapan makanan. Tanpa bantuan enzim, semua bahan makanan yang masuk tidak akan diserap secara maksimal oleh tubuh. Masyarakat pada umumnya selalu mengkaitkan masalah pencernaan dengan penyakit asam lambung, tanpa menyelidiki
 penyebab lain dari masalah pencernaan tersebut.

Melalui makalah ini kami mencoba untuk memberikan penjelasan tentang macam- macam enzim dan fungsinya bagi sistem pencernaan. Sehingga masyarakat dapat mengetahui dan membedakan penyakit-penyakit yang menyerang sistem pencernaan dan cara pencegahannya.

B.     RUMUSAN MASALAH
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
1.      Apa yang dimaksud dengan pencernaan?
2.      Apa saja yang termasuk reaksi enzimtis dalam pencernaan ?
3.      Apa penyebab tergangguanya reaksi enzimatis dalam pencernaan ?

C.    TUJUAN PENULISAN
Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :
1.      mengetahui pengertian dari pencernaan.
2.      mengetahui macam-macam reaksi enzimatis dalam pencernaan.
3.      mengetahui penyebab terganggunya reaksi enzimatis dalam pencernaan.

D.    MANFAAT PENULISAN

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal pencernaan dan reaksi enzimatis pencernaan.

E.     METODE PENGUMPULAN DATA

Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca dan memperoleh data dari internet. 
           







BAB II
ISI
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengap enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Proses pencernaan terdiri atas pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi.
Pencernaan mekanik adalah proses pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigin yang dibantu lidah. Pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan enzim, yang terjadi mulai dari mulut, lambung, dan usus. Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim pencernaan merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang sederhana ini memungkinkan darah dan cairan getah bening mengangkut ke seluruh sel yang membutuhkan.
Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Enzim merupakan biomolekul yang mengkatalis reaksi kimia, di mana hampir semua enzim adalah protein. Pada reaksi-reaksi enzimatik, molekul yang mengawali reaksi disebut substrat, sedangkan hasilnya disebut produk.Cara kerja enzim dalam mengkatalisis reaksi kimia substansi lain tidak merubah atau merusak reaksi.
Secara umum enzim memiliki sifat - sifat yaitu bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu tertentu dan keasaman (pH) tertentu pula.  Suatu enzim tidak dapat bekerja pada substrat lain. Molekul enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Demikian pula enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja pada suasana basa dan sebaliknya.
Macam-macam enzim pencernaan yaitu enzim ptialin, enzim amilase, enzim maltase, enzim pepsin, enzim tripsin, enzim renin, enzim klorida, cairan empedu dan enzim lipase. Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa. . Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6.8 – 7 dan suhu 37 °C.
Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah di mulut dan kelenjar pankreas. Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa. Enzim amilase berfungsi untuk mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula.
Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa menjadi molekul glukosa . Glukosa merupakan sakarida sederhana ( monosakarida ). Molekul glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.  
Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen . Selanjutnya pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin.Enzim pepsin berperan memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton . Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.
Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum ). Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton . Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel.
Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Enzim renin akan mencerna protein susu menjadi kasein. Fungsi enzim renin untuk mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.
Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh kelenjar didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme tertentu yang masuk bersama-sama makanan, mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, mempercepat reaksi antara air, protein, dan pepsin,  mengendorkan pilorus, karena HCl bersifat asam dengan pH kurang lebih 1-3. Produksi HCL yang tidak stabil dan cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut penyakit maag. Produksi HCl ini dapat dipicu oleh makanan dan minuman, misalnya makanan pedas, alkohol, kopi, dan nikotin. Selain itu, juga dapat dipicu oleh tekanan pikiran (stress). Asam lambung yang berlebihan ini dapat mengikis dinding lambung, gejala penyakit ini biasanya nyeri di bagian dada.
Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah ( erithrosit ) yang tua atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga membentuk suatu emulsi . Lemak yang sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi.
Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari ( duodenum ). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening ( limfe ).
Enzim pencernaan bekerja untuk mempercepat reaksi pada pencernaan makanan, tetapi enzim pencernaan tidak ikut diproses.
Enzim merupakan komponen penting yang diperlukan untuk proses pencernaan dan penyerapan makanan. Tanpa bantuan enzim, semua bahan makanan yang masuk tidak akan diserap secara maksimal oleh tubuh.
Penyebab gangguan enzim dapat di sebabkan oleh banyak hal. Di antaranya adalah karena faktor genetik yang telah di turunkan dari orang tua, gangguan pankreas, pankreatitis kronis, kanker pankeas dan faktor usia yang menyebabkan produksi enzim tubuh semakin menurun. Gangguan enzim bisa pula disebabkan pola makan yang tidak seimbang, perubahan gaya hidup yang membuat kerja pankreas sebagai penghasil enzim untuk pencernaan tidak optimal atau meningkatnya asam lambung sehingga menghalangi fungsi enzim.
Kebiasaan mengonsumi minuman beralkohol, berlebihan dalam mengkonsumsi makanan instan yang mengandung bahan pengawet, lingkungan yang menyebabkan stres, dan penggunaan obat-obatan juga dapat menguras enzim dalam jumlah yang besar. Proses pengunyahan yang kurang sempurna dan terburu-buru dalam mulut akan mengakibatkan prosespencernaan secara mekanis kurang sempurna dan mengakibatkan produksi enzim pencernaan yang diproduksi oleh enzim pencernaan di dalam mulut menjadi terganggu, akibatnya reaksi pencernaan secara enzimatis di dalam mulut berlangsung tidak sempurna. Tidak sempurnanya reaksi enzimatis di dalam mulut akan mempengaruhi reaksi-reaksi enzimatis di organ-organ pencernaan selanjutnya.
Gaya hidup dengan mengkonsumsi lemak yang tinggi akan menyebabkan gangguan enzimatis karena kandungan lemak yang tinggiakan memperlambat proses pengosongan lambung.
Apabila reaksi enzimatis terganggu maka  proses penyerapan dan pencernaan makanan  akan terganggu, karena sejumlah enzim untuk memecah bahan makanan itu tidak cukup. Sebagian bahan makanan yang masuk tubuh akan terbuang percuma. Penggunaan persediaan enzim secara berlebihan, akan mengakibatkan tubuh mengalami kesulitan mempertahankan keseimbangan sistem, memperbaiki sel-sel, dan menjaga sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem kekebalan tubuh karena organ tersebut menghabiskan enzim pangkal dan akan mengakibatkan kekurangan enzim.Kurangnya satu jenis enzim umumnya disertai oleh kurangnya enzim yang lain. Ganguan kekurang enzim yang kronis dapat menyebabkan penderita mengalami kurang gizi, yang menyebabkan berat badan berkurang, daya tahan tubuh menurun dan diare.
Untuk mengatasi masalah gangguan enzimatis berupa kekurangan enzim dapat dilakukan dengan merubah pola makanan menjadi teratur. Selain juga banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang merupakan sumber enzim. Hal ini tidak hanya berarti mengkonsumsi enzim dari luar, namun juga menciptakan lingkungan usus yang kondusif bagi bakteri-bakteri usus untuk memproduksi enzim secara aktif. Merubah gaya hidup dengan mengurangi mengkonsumsi makanan berlemak, keju serta coklat. Mengurangi porsi makanyang  terlalu banyak dengn makan dalam porsi yang kecil dengan frekwensi yang tinggi dapat menjadi salah satu solusi. Mengunyah makanan secara lebih sempurna dan tidak makan secara terburu-buru akan membantu pencernaan secara mekanik. Mengurangi minuman bersoda dan makanan yang dapat menghasilkan gas juga dapat membantu . Untuk mengatasi masalah kekurangan enzin dapat juga dengan mengkonsumsi suplemen enzim, walaupun menyebabkan ketergantungna namun suplemen enzim sangat membantu produksi enzim pencernaan yang di gunakan dalam proses pencernaan.


BAB III
PENUTUP

A.       KESIMPULAN
            Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Pencernaan merupakan proses pengunyahan, penelanan dan pencampuran makanan dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus.
2.      reaksi enzimatis dalam pencernaan makanan berupa fungsi dan lokasi dari enzim-enzim pencernaan.
3.      Penyebab terganggunya reaksi enzimatis di karenakan pola hidup yang kurang sehat.
B.           SARAN

1.      Mengingat pentingnya fungsi enzim dalam proses pencernaan makanan maka perlu menerapkan pola hidup sehat.
2.      Mengingat pentingnya fungsi enzim dalam proses pencernaan makanan maka perlu untuk mengetahui fungsi dan macam-macam enzim





Daftar Pustaka






Tidak ada komentar:

Posting Komentar